Sabtu, 07 Maret 2009

menyikapi kekuatan russia

Kekuatan Militer Baru : Rusia



Anggaran Produksi Senjata Rusia US $ 35.3 miliar *

helikopter-rusia-mi-28 Di era kepemimpinan Presiden (sekarang PM) Vladimir Putin, Rusia yang dulunya bernama Uni Soviet akhirnya bangkit kembali setelah negaranya diobrak-abrik Amerika bersama sekutunya di era 70-90-an. Rusia yang “miskin” di era 1990-an, kini Rusia tumbuh menjadi negara dengan ekonomi dan militer kuat bersama China.
Ditengah badai krisis keuangan yang melanda Amerika dan Uni Eropa, pada 22 Desember 2008, Deputi I Ketua Komisi Industri Militer Rusia, menyatakan anggara militer Rusia (2009-2001) mencapai US 35.3 miliar (setara Rp 378 triliun **). Dana ini digunakan untuk membiayai produksi persenjataan dan peralatan militer. “Dalam realitanya, anggaran pengeluaran selama tahun ini akan mencapai 1 triliun ruble ***“, kata Vladislav Putilin.

Su-27 saat Parade Militer Rusia
Su-27 saat Parade Militer Rusia

Ia juga menyatakan bahwa pemerintah telah menyetujui permintaan anggaran Departemen Pertahanan Rusia 2009-2011 sebesar 4 triliun ruble (1510 triliun rupiah). [Angka ini jauh lebih besar dari APBN Indonesia yang kurang dari 1000 triliun]. Rusia juga merencanakan pada perbaikan kualitas lebih dari 400 persenjataan baru, material, dan komponen peralatan militer.
Selama kurun waktu 2009-2011, Russian akan menambahkan 70 rudal strategis, 30 rudal Iskander, dan sejumlah jet dan pesawat pengangkut. Putilin menambahkan, “Rusia akan membeli 38 pesawat tempur, 6 pesawat pengintai, lebih 60 helikopter, 14 kapal perang, dan hampir 300 tank dan lebih 2000 kendaraan tempur.”

Menyikapi Kekuatan Militer

Meningkatnya anggaran militer China, Rusia, India dan Brazil akhir-akhir tahun ini menunjukkan kebangkitan keempat negara “the new superpower” di abad 21 ini. Kebangkitan ekonomi selalu diikuti dengan peningkatan belanja militer. Mengapa?
Jika diteliti, kekuatan militer rupanya merupakan salah satu cara untuk memperkuat posisi bargaining baik secara politik, ekonomi maupun teknologi terhadap negara lain. Selama lebih dari 2 dasawarsa, Rusia “sangat jengkel” terhadap pihak yang membuat Uni Sovietnya hancur di tahun 1991. Kejengkelan rusia semakin menjadi-jadi ketika “sekutu Rusia” seperti Georgia, Ukraini, Kosovo jatuh ke pihak anti Rusia melalui Revolusi yang didalangi Amerika Serikat.
Kesempatan memperbesar militernya tanpa penolakan negara-negara dunia pun tiba. Pada saat Amerika berencana membangun sistem pertahanan misil di negara bekas sekutu Rusia di Eropa Tengah (Polandia, Ceko), dan bersamaan dengan kebangkrutan ekonomi AS, Rusia dengan leluasa meningkatkan kekuatan militernya dengan alasan “menpertahankan wilayahnya dari serangan sekutu Amerika”. Kondisi ini berbeda dengan China, sewaktu meningkatkan anggaran militernya di tahun 2003,2004,2005,2006, China mendapat kritikan politis dari AS, Jepang, Australia dan Uni Eropa. [Rusia berhasil memanfaatkan momen "kecerobohan" AS].
Dalam periode singkat ini, peningkatan kekuatan militer Rusia hanyalah untuk membendung sekaligus membawa “teman-teman” lamanya (bekas sekutu dan wilayah Rusia) yang telah dihasut oleh AS & sekutu untuk kembali bergabung dengan Rusia. Hal lain adalah untuk meningkatkan posisi bargaining-nya di dunia internasional, baik dalam ekonomi, perdagangan, politik dan batas teritori. Selain itu, Rusia ingin kembali me”renaissance” seperti Uni Soviet tempo dulu.

Arms Missile

Arms Missile

Anggara Militer Rusia terhadap Beberapa Negara

Anggara militer Rusia menempati posisi ke-5 setelah AS, Prancis, Inggris, dan China. Meskipun jauh dibawah Amerika, namun penggunaan anggaran “negeri Kremlin” jauh lebih efektif dari “negeri Paman Sam”. Bayangkan saja, sebagian besar anggara militer AS digunakan untuk membiayai perang di Irak dan Afganistan. Sedangkan, Rusia fokus pada membangun kekuatan militer secara internal.
Berikut data dan peringkat anggaran militer beberapa negara (dalam dolar Amerika) ****
1 . Amerika : $ 711,0 miliar (2009)
2 . Prancis : $ 61,5 miliar (2008 )
3. Inggris : $ 61,3 miliar (2008 )
4. China : $ 60,0 miliar (2008 )
5. Rusia : $ 50,0 miliar (2009)
6. Jepang : $ 48,9 miliar (2008 )
7. Jerman : $45,9 miliar (2008 )
11. India : $ 26,5 miliar (2008 )
13. Brazil : $ 24,0 miliar (2009 )
32. Indonesia : $ 4.7 miliar (2008 )*)

Rusia masuk dalam daftar 20 Negara dengan Jumlah Militer Terbesar yakni menempati urutan ke-5 setelah China, Amerika, India, dan Korea Utara.

*) Indonesia berada di posisi ke 32 dengan belanja mililter sebesar 44 triliun rupiah (kurs Rp 9300 per dollar) atau hanya 0.6% dari anggaran militer AS.

Dampak Kekuatan Militer

Latihan Perang Rusia-China
Latihan Perang Rusia-China

Munculnya kekuatan militer baru baik Rusia maupun China memiliki beberapa dampak besar. Secara positif, bangkitnya kekuatan militer kedua negara tersebut mampu mengimbangi bahkan menjadi kekuatan alternatif bagi hegemoni Amerika selama hampir 1 abad ini. Ini juga berarti hegemoni dan unilateral antara AS dan sekutunya akan segera berakhir.
Bagi Indonesia, dengan munculnya dua kekuatan militer di Asia, akan memberikan kepercayaan kebangkitan ekonomi sekaligus militer Indonesia di masa akan datang. Indonesia perlu menyikapi secara bijak terhadap kebijakan militer China-Rusia. Kita perlu menjalin kerjasama (jika bisa) teknologi militer, dan mengurangi ketergantungan persenjataan militer dari Amerika. Disisi lain, Indonesia bisa mulai bangkit dari cengkraman AS dan sekutunya melalui keseimbangan kekuatan dari Asia.
Dampak negatif yang pasti muncul adalah persaingan senjata yang berujung pada perang, baik perang dingin, “panas” maupun luar angkasa. Indonesia yang memiliki wilayah geografis yang strategis dengan jumlah penduduk besar akan menjadi incaran negara-negara adikuasa baru sebagai “tameng” kekuatan militernya. Dalam hal ini, Indonesia harus mulai konsisten dengan kebijakan politik luar negerinya, yakni Bebas-Aktif.
Mungkinkah kebangkitan militer China-Rusia akan mengancam perdamaian dunia??

penyerangan USA

Rencana Penyerbuan Militer USA ke Indonesia
(Dokumen Rahasia CIA tentang penyerbuan ke Indonesia)

Sebuah dokumen berklasifikasi sangat rahasia (TOP SECRET)bocor ke tangan wartawan. Dokumen ini adalah laporan CIA kepada Pentagon yang sebenarnya akan diteruskan ke Gedung Putih. Menurut dokumen tsb, setelah Irak, Indonesia akan jadi sasaran berikutnya. Tapi intel2 CIA yang lebih dahulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa jika diteruskan maka perang tsb akan menjadi sangat mahal biayanya dan dipastikan AS akan menderita banyak kerugian. Ini isi dokumen yang telah diterjemahkan unofficial ke dalam Bahasa Indonesia:-------------------------

Kepada Yth.Kepala Staf Gabungan Jenderal Richard Myers;
Tembusan: Direktur CIA

Rencana penyerangan ke Indonesia sebaiknya dipertimbangkan lagi mengingat mahalnya biaya yang akan timbul dari peperangan tersebut.

Berikut data-datanya:

Begitu memasuki perairan, Armada ketujuh kita akan dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk senjata api dan peralatan tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan "uang damai". Coba hitung berapa besarnya jika peralatan yang dibawa sedemikian banyak. Kemudian bila kita mendirikan base camp militer, bisa ditebak di sekitar base camp pasti akan banyak dikelilingi tukang bakso,tukang es kelapa,lapak VCD bajakan, sampai obral celana dalam Rp 10.000 dapat 3. Belum terhitung jika pedagang komedi puter juga ikut mangkal disekitar base camp. Kemudian kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perparkiran daerah maupun preman-preman sekitar. Jika dua jam pertama dikenakan Rp 10.000 (tarif untuk orang bule), berapa yang harus dibayar oleh pemerintah AS jika kendaraan harus parkir sebulan atau setahun lebih seperti di Irak sekarang ini.Belum lagi pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur Fauzi Bowo untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu sangat mulus karena salah satu komisaris di sebuah perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah mantan pejabat tinggi. Belum lagi di sepanjang jalan menuju lokasi base camp kita harus menghadapi para "Pak Ogah" yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya dari kendaraan yang memutar. Bisa dibayangkan berapa recehan yang harus disiapkan jika harus melakukan operasi tempur menuju pusat-pusat musuh seperti Cilangkap. Dari Tanjung Priok (pelabuhan tempat Kapal induk merapat dan lokasi pasukan mendarat)ke Cilangkap saja ada berapa pertigaan, perempatan dan putaran. Suatu kerepotan besar jika rombongan pasukan harus berkonvoi. Karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamen,dan anak-anak jalanan. Ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu polisi bokek, udah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin terlebih dahulu.Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan untuk polantas-polantas itu. Itu baru polantas Pak Myers. Belum petugas DLLAJ. Anda harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi. Kendaraan2 dan tank2 itu kan belum di kir. Itu pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa uang yang harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau mau menyerbu KODAM di daerah lain. Kita harus melewati jembatan Timbang milik DLLAJ. Siapkan saja uang pelicin yang lebih banyak. Di base camp militer, tentara AS sudah pasti tidak bisa tidur nyenyak,karena banyak nyamuk akibat sangat tidak higienisnya lingkungan sekitar. Ini bisa dibasmi dengan penyemprotan dari dinas kesehatan. Lagi-lagi harus menyiapkan amplop untuk mereka.Tentara AS juga nggak bisa jauh2 dari peralatan perangnya, karena disekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempreteli peralatan perang canggih yang kita bawa. Kurang waspada sedikit saja, tank Abrams kebanggaan kita bakal siap dikiloin. Belum lagi para pencuri kendaraan bermotor yang sudah siap beraksi dengan kunci T-nya bakal merebut jip-jip perang kita yang kalau didempul dan cat ulang bisa dijual ke pasar gelap atau pasar spare parthasil curian ranmor di Cinangka. Peralatan telekomunikasi kita, yang menjadi alat vital dalam pertempuran,juga harus dijaga ketat, karena bandit kapak merah sudah mengincar peralatan itu.Di samping itu juga ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu jika lebih dari 1 x 24 jam, dan harus izin RT setempat. Belum RW dan kelurahan. Berapa banyak meja yang harus dilalui dengan amplopan.

Membayangkan ini semua, kami mewakili intel CIA di lapangan sepakat untuk meninjau ulang rencana penyerangan ke Indonesia.